Ribuan umat Islam yang tergabung dalam Muslim Peduli Palestina menggelar aksi damai hari ini Ahad, 26 Januari 2025 yang berlokasi di Monas, Jakarta. Peserta aksi akan melaksanakan Long March mulai dari Monas dan berakhir di Kedutaan Besar AS di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Dalam aksinya tersebut, mereka menyuarakan pembebasan Negeri Palestina dari kekejaman dan kebengisan Zionis Yahudi. Tak hanya itu, mereka juga menyeru kepada para penguasa Negeri – negeri Muslim untuk mengirimkan tentara dan pasukannya dalam misi mengusir dan membebaskan rakyat Palestina dari cengkeraman Zionis Yahudi. Lebih jauh, para peserta aksi juga menyuarakan pembebasan rakyat Palestina dengan jalan Jihad dan Khilafah.
Perlu diketahui bahwa genosida yang terjadi di Palestina sudah berlangsung lama dan sampai saat ini belum ada penyelesaian secara tuntas. Gencatan senjata yang didengungkan oleh Dewan Keamanan PBB pun juga gagal. Zionis terus menerus menyerang beberapa wilayah di Palestina.
Aksi ini merupakan sebuah bentuk kepedulian Umat Islam kepada rakyat Palestina yang saat ini tengah mengalami genosida dari Zionis Yahudi. Selain itu, aksi ini dilaksanakan untuk menyeru seluruh masyarakat Muslim agar peduli dan bersatu membantu rakyat Palestina serta mendesak negara untuk mengirimkan tentaranya membebaskan rakyat Palestina dari kekejaman dan penjajahan Zionis Yahudi La’natullah ‘alaihim.
Dengan semangat yang membara dan diikuti dengan yel – yel penyemangat, menjadikan aksi tersebut semakin heroik.
“Laa ilaahaillallah, Muhammadur Rasulullah”
“Umat Islam Bersatu, Kirimkan Tentara”
“Umat Islam Bersatu, Bebaskan Palestina”
“Free… Free Palestine”
“Free… Free… Free Palestine”
Begitulah yel – yel aksi diikuti dengan pekikan takbir yang menggema.
Tak ketinggalan, beberapa orasi dan pernyataan sikap disampaikan oleh para tokoh masyarakat yang peduli terhadap Palestina turut mewarnai aksi damai ini.
KH Rokhmat S. Labib, salah satu tokoh Aswaja dalam orasinya menyampaikan bahwa gencatan senjata baru diumumkan, tetapi Zionis Yahudi masih terus melakukan penyerangan kepada kaum Muslim yang ada di Gaza.
“Gencatan senjata baru saja diumumkan, namun Zionis Yahudi sudah melancarkan serangannya kepada Kaum Muslim di Gaza, Palestina”, ungkapnya.
Lebih jauh beliau juga menambahkan bahwa gencatan senjata saat ini bersifat sementara. Artinya, begitu gencatan senjata selesai, Zionis Yahudi akan kembali menjajah dan menyerang wilayah Palestina. Oleh sebab itu, gencatan senjata bukanlah sebuah solusi. Dan solusi tuntas dari persoalan Palestina adalah Jihad dan Khilafah.
Orasi selanjutnya disampaikan oleh KH Mansyur, seorang Tokoh Masyarakat dari Banten. Beliau menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang toleran. Islam tidak mengizinkan perbuatan aniaya, membunuh, memerangi, memusnahkan, dan membantai orang – orang yang tidak berdosa.
“Islam adalah agama yang toleran dan tidak mengizinkan perbuatan aniaya, membunuh, memerangi, memusnahkan, dan membantai orang – orang yang tidak berdosa”, ungkapnya.
Beliau juga menegaskan bahwa Allah memberikan izin kepada Umat Islam untuk memerangi orang – orang yang berbuat aniaya dan dzalim seperti orang – orang Zionis Yahudi dan antek-anteknya.
Selain itu, Tim Pembela Muslim yang diwakili oleh Bapak Ahmad Miqdad memberikan suaranya dalam aksi ini. Beliau meminta kepada rakyat Amerika yang muslim untuk mendorong pemerintahannya untuk melaksanakan secara tuntas gencatan senjata itu dan berani menghukum negara Zionis Yahudi seperti yang telah diputuskan oleh Pengadilan Kriminal Internasional.
Orasi selanjutnya disampaikan oleh Ustadz Ismail Yusanto, seorang Cendikiawan Muslim. Dalam orasinya, beliau menyampaikan bahwa akar persoalan Palestina adalah penjajahan dan pendudukan dengan bantuan Negara Barat, maka pembebasannya harus melalui jihad.
“Akar persoalan Palestina adalah penjajahan, pendudukan dengan bantuan Negara Barat, maka pembebasannya harus melalui Jihad”, tegasnya.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa upaya diplomasi dan perjanjian telah gagal. Itu karena Zionis hanya mengenal bahasa kekerasan, sehingga solusi tuntas dari persoalan Palestina adalah Jihad dan Khilafah.
Aksi ini diakhiri dengan do’a memohon pertolongan Allah SWT atas kondisi yang menimpa rakyat Palestina dan memohon agar Khilafah sebagai institusi Negara Islam segera tegak. Aksi berjalan lancar, tertib dan damai, tidak ada keributan dan kericuhan yang muncul dari aksi ini. Diharapkan dengan adanya aksi ini ada pergerakan dari pemimpin negeri Muslim untuk segera membantu warga Palestina dengan mengirimkan tentaranya dalam pembebasan warga Palestina dari kebiadaban Zionis Yahudi La’natullah ‘alaihim.
Wallahua’lam. [Abu Arkan]
#AynalMuslimun
#WeNeedKhilafah
#AksiDamaiMuslimPeduliPalestina
#SaveP4lest1ne